Infobalanipa.com. – Puluhan mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Majene bertandang di kantor KPID Sulbar, 2/5/2025.
Wakil Ketua KPID Sulbar Ahmad Syafri Rasyid mengucapkan terima kasih kepada pendamping dan mahasiswa KPI STAIN atas kunjungannya di KPID. Dirinya mengatakan bahwa KPID dan mahasiswa Prodi KPI memiliki keterkaitan, ada benang merah yang mengeratkan hubungan antara keduanya.
Alumni Prodi KPI STAIN Majene sangat beririsan dengan dunia penyiaran sebut Ahmad Syafri, karena memiliki kompetensi dibidang komunikasi dan penyiaran utamanya penyiaran islam. Selain itu, mereka juga bisa bekerja sebagai penyiar diberbagai media yang relevan dengan dunia penyiaran, ujarnya.
Koorbid. Pengawasan Isi Siaran (PIS) KPID Sulbar Nur Ali mengatakan KPID sebagai pemegang regulasi penyiaran memiliki peran sentral dalam upaya mengembangkan penyiaran di daerah, oleh sebab itu penting bagi kami untuk intens mengawal lembaga penyiaran televisi dan radio agar terus menjaga eksistensinya ditengah gempuran flatform media digital saat ini, menurut Nur Ali lembaga penyiaran tidak boleh berhenti disatu titik, pengelolanya harus lebih kreatif melihat peluang yang ada, mereka harus berani ekspansi siaran merambah dunia digital dengan tetap berpedoman pada kaidah-kaidah penyiaran yang ada, jadi tayangannya selain bertumpu pada televisi dan radio, siarannya juga bisa diakses melalui flatform media digital, dengan demikian secara tidak langsung dapat menumbuhkan minat mahasiswa untuk kembali menonton tayangan televisi dan mendengar siaran radio karena sudah bisa dilihat melalui seluler, ucap Nur Ali.
Ditengah-tengah mahasiswa, Firman Getaran yang menggawangi Bidang Pengembangan Kebijakan dan Sistem Penyiaran (PKSP) KPID Sulbar mengungkapkan KPID selama ini terus menggaungkan pentingnya masyarakat menerima informasi dan berita yang benar dan bisa dipertanggung jawabkan, untuk mendapatkan informasi yang sudah terverifikasi kebenarannya maka kami selalu menyampaikan ke masyarakat agar meluangkan waktunya menonton televisi dan mendengarkan radio karena informasi melalui kedua perangkat tersebut dijamin tanpa hoaks, imbuhnya.
Setali tiga uang, Koorbid. Kelembagaan KPID Sulbar Hadrah menuturkan bahwa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam STAIN Majene merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan KPID, setelah lulus nantinya mahasiswa bisa menyalurkan bakatnya menjadi penyiar televisi maupun radio dan bisa juga membuka usaha dibidang penyiaran sebab disiplin ilmunya memungkinkan ke arah itu, bahkan adik-adik kita ini peluangnya menjadi Anggota KPID Sulbar periode berikutnya sangat terbuka lebar karena memang kapasitasnya tidak diragukan lagi soal penyiaran.
Komisioner Bidang PKSP KPID Sulbar Sarinah berharap kedatangan adik-adik mahasiswa KPI STAIN Majene di KPID semakin menambah wawasannya tentang dunia penyiaran, diapun berpesan agar pertemuan yang singkat ini dapat memberikan nilai tambah menyempurnakan pengetahuannya, mengingat mahasiswa adalah corong informasi yang sangat dibutuhkan KPID menyampaikan seputar penyiaran di masyarakat, ungkapnya.
Dalam pertemuan tersebut Komisioner Bidang Kelembagaan KPID Sulbar Naluria Islami menyampaikan bahwa KPID Sulbar akan menyelenggarakan kegiatan Expo Penyiaran 2025 pada tanggal 24 sampai 25 Mei 2025 mendatang bertempat di Matos Mamuju, Naluria yang familiar dipanggil Uri ini mengurai bahwa Expo Penyiaran nantinya akan digelar dengan dua segmen, yaitu talkshow penyiaran dengan mengundang lembaga penyiaran Se-Sulbar, Pemprov. Sulbar dan pemangku kepentingan yang bersinggungan dengan dunia penyiaran dan lomba pembaca berita, pesertanya dari siswa SMA/Sederajat Se-Sulbar, tuturnya. Pada kesempatan itu secara khusus Uri mengajak mahasiswa Prodi KPI STAIN Majene untuk hadir berdiskusi bersama KPID dan tamu undangan lainnya pada kegiatan tersebut.
Dosen sekaligus pendamping mahasiswa KPI STAIN Majene Urwa menyatakan terima kasihnya atas penyambutan Komisioner KPID yang begitu hangat, saya menganggap bahwa hari ini saya reuni meskipun beda periode, tetapi suasananya masih seperti yang dulu, terangnya.
Lebih jauh Komisioner KPID Sulbar periode 2019-2022 ini secara akademisi menyampaikan harapannya semoga siaran yang di siarkan televisi dan radio tetap berpedoman pada aturan penyiaran yang ada, mengacu pada UU Nomor 32 tahun 2002 tentang penyiaran dan menjunjung tinggi kaidah P3SPS.
Kunjungan kami hari ini lanjut Urwa bertepatan dengan Hardiknas, sebagai pendidik dari kota Pendidikan Majene ia memaparkan bahwa kunjungan mahasiswanya merupakan salah-satu program KPI STAIN untuk mengawal pendidikan kea rah lebih baik, bukan hanya di kampus tetapi kami juga bergerak keluar melihat kondisi lapangan terkait dunia penyiaran, urainya.
Khaeril Alam Syam, salah-satu mahasiswa KPI STAIN Majene mengatakan setelah berdiskusi dengan KPID dirinya menemukan beberapa hal-hal yang memang seharusnya disebarkan kepada masyarakat, baik cara pelaporan ketika mendapatkan dugaan pelanggaran siaran maupun hal-hal lainnya, dan ini akan menjadi bekal kami yang sangat bermanfaat kedepan untuk membantu KPID mengawasi lembaga penyiaran di daerah masing-masing, kamipun sangat mendukung KPID yang telah mengawasi siaran televisi dan radio dengan baik, kuncinya.
Komentar