Ketua HMI MPO Cabang Majene Dukung Dr. Jamil Barambangi: Penolakan Terkesan Mengada-ada dan Tidak Berdasar

Infobalanipa. Com, Majene – Kedatangan Dr. Jamil Barambangi di kampus Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Rektor III seharusnya disambut dengan baik dan didukung penuh, bukan justru ditolak dengan dalil yang terkesan mengada-ada dan tidak berdasar. Hal ini disampaikan oleh Ahmad, Ketua HMI MPO Cabang Majene, menanggapi polemik yang berkembang di kalangan civitas akademika Unsulbar.

“Seperti yang kita ketahui, Pak Dr. Jamil adalah salah satu aktor penting dalam pembentukan Provinsi Sulawesi Barat. Rekam jejak pendidikan beliau juga sangat jelas. Secara kapasitas intelektual, beliau tentu tidak diragukan lagi,” ujar Ahmad, Kamis (4/7/2025).

Ahmad menilai, penolakan terhadap Dr. Jamil justru mencerminkan kemunduran cara berpikir dan mentalitas yang belum siap untuk maju. Padahal, menurutnya, Unsulbar sebagai perguruan tinggi yang sedang berkembang sangat membutuhkan keterlibatan tokoh-tokoh intelektual yang punya kapasitas, termasuk Dr. Jamil Barambangi.

“Saya sangat mendukung kedatangan beliau sebagai Plt. Wakil Rektor III Unsulbar. Dan ini bukan karena adanya hubungan emosional dalam kelembagaan antara senior dan junior di HMI, sekalipun beliau memang mantan Presidium KAHMI Sulbar. Tapi dukungan kami murni berdasarkan rekam jejak beliau yang kami anggap mampu memberi dampak positif bagi kampus,” tegasnya.

Ahmad juga mengingatkan bahwa kampus harus menjadi ruang pengembangan intelektual, bukan arena tarik-menarik kepentingan politik praktis yang dapat merusak citra institusi.

“Melek politik itu suatu keharusan, tapi jangan mudah terpolitisasi. Kampus adalah tempat pengembangan akademik dan intelektual, bukan arena kontestasi untuk mempertontonkan siapa yang kuat dan siapa yang lemah,” ucapnya.

Ia pun menilai sikap penolakan yang ditunjukkan oleh segelintir pihak justru sangat memalukan dan berpotensi mencoreng citra Unsulbar di mata publik.

BACA JUGA:  Kebakaran hanguskan satu rumah warga di Lembang

“Sikap seperti itu menunjukkan adanya konflik kepentingan yang sangat tidak etis untuk dipertontonkan. Ini bisa merusak marwah kampus sebagai institusi akademik,” tutup Ahmad.

Komentar